Sabtu, 13 Desember 2008 | 05:47 WIB
TEMPO Interaktif, Medan: Penerbangan Mandala Airlines rute Medan-Jakarta sempat tertunda selama satu jam. Penyebabnya, seorang penumpang ngotot menolak mematikan telepon selulernya ketika pesawat hendak mengudara dari Bandar Udara Polonia, Medan, kemarin. Mandala akhirnya terbang setelah penumpang dipaksa turun oleh kru pesawat.
Kejadian itu Jumat (12/12) sekitar pukul 16.00 WIB. Menjelang take off, kru pesawat dengan nomor penerbangan RI-89 mengumumkan: selain meminta penumpang mengenakan sabuk pengaman dan memperagakan alat bantu jika ada kondisi darurat, juga meminta penumpang menonaktifkan telepon seluler.
Seorang penumpang, yang bepergian bersama keluarganya, tampaknya tidak mempedulikan imbauan tersebut padahal pesawat segera tinggal landas. Alasan penumpang, salah satunya, sedang berkomunikasi dengan seseorang menyangkut masalah penting.
Kapten pilot terpaksa turun tangan. Ia memastikan tidak akan menerbangkan pesawatnya apabila ada handphone yang masih menyala. Pesawat yang mulai bergerak dan mengambil posisi take off, dihentikan dan kembali ke tempat parkir. Penumpang yang dianggap membandel, berikut keluarganya dipaksa turun.
Kepala Komunikasi Mandala, Trisia Megawat, mengatakan menurunkan penumpang yang tidak mengikuti aturan sistem penerbangan sebagai langkah preventif. "Ini sekaligus sebagai pembelajaran pentingnya keselamatan dalam penerbangan," kata Trisia. "Safety adalah prioritas utama kami," ia menegaskan.
Trisia tak menjelaskan apakah tiket penumpang bersama keluarganya dikembalikan atau dinyatakan hangus. Ia juga tidak mengatahui apa alasan sesungguhnya penumpang tersebut ngotot menyalakan telepon selulernya. "Pramugari kami sudah memperingatkan berulang kali," katanya.
NINIL / SOETANA MONANG HASIBUAN
Komentar :
oalahh...si penumpang alasannya ngasal bgt...pentingan mana si? ngomong dengan orang yg penting atau keselamatan penumpang pesawat???
Pake Logika donks!! dudul banget deh ih..:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar